Kota Bontang merupakan salah satu kota di Propinsi Kalimantan Timur. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di sebelah Utara dan Barat, dengan Kabupaten Kutai Kartanegara di sebelah Selatan, dan dengan Selat Makassar di sebelah Timur. Kota ini merupakan pemekaran Kabupaten Kutai dengan luas 497,57 Km2, penduduk berjumlah 121.082 jiwa.
Di kota ini berdiri tiga perusahaan besar Badag NGL (gas alam), Pupuk Kalimantan Timur (pupuk dan amoniak), dan Indominco Mandiri untuk batu bara serta memiliki kawasan industri petrokimia bernama Kaltim Industrial Estate. Kota Bontang sendiri merupakan kota yang berorientasi pada bidang industri, jasa serta perdagangan. Semboyan Kota Bontang adalah Kota TAMAN: Tertib, Agamis, Mandiri, Aman, dan Nyaman".
Kota Bontang dikenal dengan Kota industri dan jasa, dua sektor tersebut telah memberikan nilai pendapatan yang utama bagi daerah ini . Di Kota Bontang, dalam kawasan tiga perusahaan raksasa itu, berbagai fasilitas moderen lengkap tersedia, mulai dari fasilitas perumahan bagi karyawan, tempat olahraga, rekreasi, taman bermain, rumah sakit hingga hotel berbintang, yang tentunya menambah kas daerah dari sektor jasa, sektor jasa dan industri pengolahan adalah dua lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
Dari tiga perusahaan besar itulah tulang punggung perkembangan perekonomian kota ini. Keberadaan perusahaan raksasa itu punya andil dalam meningkatkan kegiatan perdagangan dengan munculnya kebutuhan baru akan komoditas keperluan hidup sehari-hari.
Di sektor pariwisata, Wilayah pesisir dengan pantai yang bersih, landai, berpasir putih bisa menjadi obyek wisata yang potensial. Bontang Kuala misalnya, selain menarik wisatawan karena perkampungan nelayan di atas laut, juga tengah dikembangkan sebagai obyek wisata. Kota ini memiliki potensi menjadi kota pariwisata dengan beberapa tempat andalan, Pulau Beras Basah, Pulau Segajah, serta Taman Nasional Kutai yang berdampingan dengan wilayah Kutai Timur. Potensi budidaya perikanan laut dengan komoditas unggulan berupa udang, kepiting, ikan kerapu, udang lobster, kakap merah, teripang, rumput laut, dan tiram banyak diminta oleh pasar luar negeri.
Gas Alam Cair (LNG) merupakan komoditi utama yang menopang perekonomian Kota Bontang. Kota ini dianugrahi kekayaan alam, terutama gas alam yang sangat besar. Tahun 2005, Produksi LNG mencapai 42.889.510 M3. Sebagian besar produksi itu sebanyak 42.623.823 M3 untuk konsumsi ekspor. Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor LNG, PT Badak LNG n Co.
Ekspor keseluruhan Kota Bontang menghasilkan devisa sebesar US $ 8.119.872.685. Sebagian besar nilai ekspor tersebut berasal dari ekspor migas, yaitu sebesar US $ 7.216.713.333. Sedangkan ekspor non migas hanya sebesar US $ 903.159.352.
Selain LNG, di Kota Bontang terdapat industri lainnya, yaitu industri yang memproduksi amoniak dan urea. Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor urea dan amoniak dari daerah ini adalah PT Pupuk Kaltim. Produksi amoniak pada Tahun 2005 mencapai 389.099 ton. Mayoritas dari produksi tersebut untuk keperluan ekspor, sebesar 311.230,68 ton. Sedangkan produksi Urea, dalm hal ini urea curah sebesar 1.009.693,79 ton. Seperti produk industri lainnya produksi urea curah untuk ekspor, mencapai sebesar 543.782,23 ton.
Dominasi berbagai industri di atas terlihat jelas dalam komposisi PDRB Kota Bontang. Dari keseluruhan nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000, Tahun 2005 sebesar Rp 26,26 trilyun, konstribusi sektor industri pengolahan mencapai Rp 24,73 trilyun atau 94,17 persen. Dominasi industri yang berhubungan dengan hasil alam ini tidak hanya bermanfaat bagi perekonomian kota Bontang sendiri, melainkan juga menghasilkan devisa yang besar bagi negara.
Dilihat dari banyaknya industri, di Kota Bontang terdapat berbagai jenis industri antara lain industri aneka sebesar 196 buah, industri hasil pertanian dan kehutanan 299 buah, dan industri logam, mesin, dan kimia sebesar 205 buah. Industri aneka menyerap tenaga kerja 838 orang dengan nilai investasi sebesar Rp 2,39 milyar. Sedangkan industri hasil pertanian dan kehutanan menyerap 893 tenaga kerja dan nilai investasi sebesar Rp 14,91 milyar. Sementara industri logam, mesin, dan kimia menyerap 4.020 tenaga kerja dengan nilai investasi sebesar Rp 5,29 trilyun.
Sumber :
http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kota+Bontang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar